Ruwatan Bumi atau Ngaruwat Bumi berasal dari kata rawat atau ngarawat (bhs. Sunda) yang artinya mengumpulkan atau memelihara, secara umum memiliki makna yaitu mengumpulkan seluruh masyarakat serta mengumpulkan seluruh hasil bumi, baik bahan mentah, setengah jadi maupun yang sudah jadi.Tujuan dari Ngaruwat Bumi adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah diperoleh dari hasil bumi dan juga sebagai tolak bala serta ungkapan penghormatan kepada karuhun (leluhur).
Hajat Wawar merupakan salah satu acara adat yang biasa dilaksanakan di Kampung Adat Banceuy. Pengertian secara makna ialah suatu acara adat yang dilakukan oleh masing-masing lingkungan di setiap wilayah Kampung Adat Banceuy. Waktu pelaksanaan hajat wawar tidak ditentukan, tergantung dari kebutuhan wilayah masing masing tetapi biasanya dilaksanakan paling sering 3 bulan sekali atau paling tidak 1 tahun sekali. Tujuan dari hajat wawar adalah sebagai tolak bala.
Hajat mulud Aki Leutik (nama asli: Raden Ismail Shaleh) merupakan hajat syukuran yang diselenggarakan khusus oleh keturunan keluarga Aki Leutik dengan tujuan meningkatkan rasa syukur dan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hajat ini biasa dilaksanakan setiap hari senin atau kamis pada minggu terakhir bulan mulud yang berlokasi di makam Aki Leutik.
Hajat solokan dilaksanakan pada pertengahan usia padi dengan tujuan wujud syukur &ngalap barokah agar saluran air berjalan lancar. Hajat ini dilaksanakan pada 3 (tiga) saluran air (solokan), yaitu solokan Eyang Ito, solokan Cipadaringan, dan solokan Kolong Tembok.
Mapag cai merupakan salah satu ritual adat yang dilaksanakan dengan cara membersihkan saluran irigasi solokan Cipadaringan sebagai saluran irigasi. Ritual ini dilatarbelakangi oleh pembagian aliran air pada Kampung Banceuy dan Desa Sanca.
Ritual ini merupakan ritual ketika akan melakukan tanam padi (mitembeyan) dengan tujuan agar padi yang ditanam akan tumbuh sumbur dan membuahkan hasil yang melimpah.Mitembeyan tandur dilakukan secara bersama-sama dengan pelaksanaan tandur
merupakan kegiatan ritual keagamaan yang biasa dilakukan oleh warga banceuy dengan tujuan untuk mensucikan anak kecil laki laki dan perempuan.
merupakan ritual syukuran yang biasa dilakukan oleh warga banceuy ketika terlepasnya tali pusar bayi. Kegiatan tersebut dilakukan biasanya setelah bayi berumur 7 atau 8 hari, dengan menggunakan kunyit sebagai antiseptik bagi bayi yang dibalurkan ke seluruh bagian pusar bayi.
Kegiatan syukuran yang biasa dilakukan oleh warga banceuy ketika wanita hamil memasuki masa usia kehamilan 4 bulan atau 7 bulan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendoakan keselamatan bagi calon bayi, supaya pada saat dilahirkan diberikan kelancaran dan keselamatan, serta tidak kekurangan suatu apapun.
Hajat safaran adalah suatu upacara adat yang dilakukan tiap bulan safar. Upacara ini dilakukan oleh orang tua yang mempunyai anak lahir pada bulan safar. Upacara ini dilakukan bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT, supaya anak tersebut terjauh dari marabahaya serta diberikan keselamatan, dan upacara ini juga sebagai tolak bala bagi anak tersebut.